Laman

blogger upn
Tukar Link antar sesama pengunjung BLOGGER...

Minggu, 18 April 2010

KECANDUAN INTERNET

Apa yang kawan-kawan ketahui tentang kecanduan internet ?

Kecanduan internet pada anak-anak merupakan simtom psikologis dan berkaitan dengan gangguan fisiologis yang muncul dalam bentuk ketergantungan yang berlebihan terhadap World Wide Web (www). Kecanduan internet disebabkan oleh penggunaan Web jangka panjang, secara bertahap seseorang menjadi terobsesi, sehingga akan mengurangi kemampuannya untuk menghindar dari godaan, dan peningkatan keingininan untuk mengakses internet secara berulang-ulang.


5 Jenis Kecanduan internet pada anak/remaja..?



Kecanduan internet secara umum dapat digolongkan dalam 5 jenis :

1. Kecanduan terhadap situs porno : situs porno biasanya terang-terangan, mudah diakses, kadang-kadang gratis – sulit dihindari apalagi jika anak anda sedang dalam periode kematangan seksual (puber – remaja).

2. Kecanduan terhadap situs ‘gaul’ : adalah umum jika seorang anak/remaja dalam memperluas pergaulannya kemudian memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

3. Kecanduang terhadap situs belanja : belanja, jual- beli atau berjudi melalui internet merupakan jebakan yang sekalipun orang dewasa agak sulit untuk menghindarinya, apalagi seorang anak/remaja yang tidak berpengalaman dan belum matang ?

4. Informasi yang berlebihan : ‘surfing’ informasi yang berlebihan tanpa tujuan yang jelas.

5. Kecanduan terhadap ‘game on line’ : dengan kemampuan untuk berhubungan dengan siapa saja/dimana saja secara maya, pengalaman bermain ‘game on line’ membuat seseorang menjadi tidak peka.


Penggunaan internet yang patologis (Pathological Internet Use/ PIU) merujuk pada ketergantungan psikologis terhadap internet. Hal ini ditandai dengan meningkatnya waktu yang digunakan, uang, usaha dan lain-lain untuk kegiatan yang  berkaitan dengan internet, merasa cemas/sedih/gelisah jika tidak bisa mengakses internet, dan menyangkal akan adanya masalah perilaku. Pada dasarnya penggunaan internet menjadi patologis ketika hal itu mengganggu satu dari beberapa area kehidupan (misalnya relasi, pekerjaan, sekolah, kesehatan fisik dan atau mental.


Ada 2 macam Penggunaan Internet yang patologis (PIU) yaitu :

1. Bersifat spesifik :

Biasanya, sebelum kecanduan, seseorang sudah memiliki kecenderungan untuk menjadi kecanduan. Internet hanya mempermudah akses untuk menjadi ketagihan.

2. Bersifat umum :

Merupakan simtom kecanduan sebagai hasil dari penggunaan internet. Kecanduan timbul karena adanya cara bersosialisasi yang unik, yang hanya dapat diperoleh dari internet. Masalah yang sering terjadi pada anak/remaja akhir-akhir ini adalah bermain ‘game on line’ dan kecanduan untuk bergaul melalui internet.


Apakah penyebabnya ?

Anak/remaja yang kecanduan ‘game on line’ cenderung memiliki ciri-ciri umum :

1. Memiliki ambisi yang tinggi :

Mereka memiliki keinginan yang tinggi untuk menunjukkan prestasinya, dan ingin memanjakan dirinya dengan benda- benda yang menurutnya penting. Mereka akan berusaha keras untuk menjadi sempurna. Kebanyakan ‘game on line’ menuntut pemain untuk menyelesaikan suatu tugas/misi, dan tugas/misi ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Hal ini yang menarik/menggoda para remaja yang biasanya selalu mencari tantangan baru.

2. Gagal dalam kehidupan nyata.

Remaja yang memiliki ambisi yang tinggi cenderung takut gagal. Jika seseorang sukses di bidang tertentu (misalnya bidang akademis), ia cenderung ingin sukses dalam hal lain pula. Hal ini umum terjadi pada remaja jaman sekarang. Di lain pihak, dalam menghadapi kegagalan, rasa percaya diri menjadi berkurang dan membuat prestasinya terpengaruh. Remaja tersebut menjadi menarik diri ke dalam ‘dunia’nya sendiri untuk melarikan diri dari kekecewaan. Tentu saja satu cara untuk melarikan diri saat ini adalah dengan ‘game on  line’, dan dunia maya ini bisa membantu seseorang untuk ‘lepas’ dari realita yang menyakitkan dari sebuah kegagalan.’

3. Mencari kesenangan

Remaja menyukai pengalaman baru dan menantang. ‘Game on line’ cenderung untuk focus pada visualisasi/animasi dan pengalaman auditory yang menarik dan khas/khusus. Sebagian bahkan melibatkan pengalaman kongkrit sebagai bagian dari interaksi antara manusia dan ‘game’. Selain itu, riset dan pengembangan industry ‘game on line’ semakin maju dan canggih dalam hal kecepatan, melebihi generasi-generasi terdahulu. Isi yang kaya dan kreatif, memberikan kepuasan terhadap kebutuhan para remaja.

4. Intelektualitas tinggi

Remaja yang kecanduan internet biasanya memiliki tingkat inteligensi di atas rata-rata dan mereka menyadari akan kepandaian dan kemampuannya. Hal ini membuat terjadinya keinginan untuk mencapai prestasi akademik yang tidak masuk akal. Jika ia tidak berhasil mencapai harapannya, maka mereka akan beralih ke tahapan maya (misalnya ‘game  on line’) untuk menyadari kemampuannya. Lebih lanjut, kegiatan ini menuntut orang yang kompeten,  memiliki koordinasi tangan-mata yang baik, untuk merespon ‘game on line’ secara spontan. Remaja yang kecanduan situs ‘gaul’ cenderung untuk lebih ekstrovert dan sangat percaya diri. Ketika relasi mayanya semakin luas dan menggantikan lingkungan social yang sebenarnya, maka ia akan semakin menarik diri dan mulai mengabaikan relasi yang sesungguhnya (riil).

Bagaimana menaggulanginya ?

1. Lakukan evaluasi dan konseling. Remaja yang cenderung suka menyalahkan diri sendiri, berkhayal, menghindar

dll, biasanya lebih mudah terjangkit kecanduan internet. Mintalah bantuan konselor professional yang dapat membantu

menemukan solusi bagi anak anda. Melalui therapy, konselor dapat membimbing anak anda untuk dapat mengatasi

masalah dengan lebih tepat, dan menambah ketrampilannya dalam menghadapi suatu masalah.

2. Pahami keunikan tiap kepribadian. Kecanduan internet pada remaja, berlainan satu sama lain tergantung pada

sifat/kepribadian masing-masing (misalnya ‘self-esteem’, percaya diri, introvert-ekstravert, ambisi, pengalaman, dll).  Asesmen kepribadian yang professional dapat membantu anak dalam mengurangi kecanduan tersebut.

3. Perhatikan kegagalan dan kekecewaan anak anda. Gagal di sekolah atau di rumah dapat menyebabkan remaja mencari pelarian melalui internet. Sebagai orang tua, berilah perhatian jika anak anda mengalami kegagalan dan bimbinglah mereka. Bantu anak dalam menghadapi tantangan dan mencari solusi yang tepat bagi permasalahannya.

Apa yang bisa dilakukan ?

Penggunaan internet dapat digolongkan ke dalam 3 tahap : ‘Addiction’ (kecanduan), ‘insight’ (memahami manfaat dari internet) dan ‘balance’ (dapat menggunakan internet dengan seimbang). Remaja yang kecanduan masih dalam tahap pertama dan belum mampu keluar dari tahap tersebut. Pada tahap ini kita harus mendorong mereka agar bisa keluar dari tahap ini dan pindah ke tahap ‘insight’ dan kemudian ‘balance’. Jika anak anda mengalami kecanduan taraf ringan, penting untuk mengajarkan bagaimana membagi waktu dengan baik,  mengembangkan ketrampilan interpersonal yang baik, dll. Bagaimanapun, anda harus mencari bantuan dan saran dari tenaga ahli yang terlatih jika anak anda mengalami kecanduan yang parah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes